Jejak sejarah sepak bola adalah perjalanan panjang yang merentang ribuan tahun, menunjukkan bagaimana olahraga ini berevolusi dari permainan kuno menjadi fenomena global yang kita kenal sekarang. Berbagai peradaban di seluruh dunia memiliki bentuk permainan bola kaki mereka sendiri, menandakan daya tarik universal terhadap aktivitas menendang bola. Perjalanan ini dipenuhi dengan inovasi dan adaptasi yang membentuk wajah sepak bola modern.
Salah satu bukti awal jejak sejarah sepak bola dapat ditemukan di Tiongkok kuno, dengan permainan bernama cuju (sekitar abad ke-2 SM). Cuju dimainkan dengan menendang bola kulit ke dalam jaring yang dipasang di tiang bambu. Di sisi lain dunia, peradaban Mesoamerika juga memiliki permainan bola ritualistik yang dimainkan di lapangan batu, seringkali dengan konsekuensi signifikan bagi pemain yang kalah.
Di Eropa, permainan bola kaki primitif juga dimainkan di berbagai daerah, seringkali tanpa aturan yang jelas dan melibatkan massa besar dari desa-desa yang saling berhadapan. Permainan ini, yang dikenal sebagai folk football atau mob football, seringkali kasar dan bahkan berbahaya. Meskipun demikian, mereka membentuk cikal bakal dari jejak sejarah sepak bola di benua ini.
Titik balik krusial dalam jejak sejarah sepak bola terjadi di Inggris pada abad ke-19. Berbagai sekolah umum memiliki versi permainan bola kaki mereka sendiri, yang menyebabkan kebingungan saat mencoba bertanding. Kebutuhan akan standarisasi aturan menjadi sangat mendesak untuk memungkinkan kompetisi yang lebih terstruktur dan adil antar sekolah dan klub.
Pada tahun 1863, di Freemasons’ Tavern, London, Football Association (FA) didirikan. FA menyusun “Laws of the Game” pertama, yang secara fundamental mengubah sepak bola. Aturan ini melarang penggunaan tangan untuk membawa bola (kecuali kiper) dan tackling yang berbahaya, memisahkan sepak bola dari rugby. Ini adalah tonggak penting yang membentuk sepak bola modern.
Dari Inggris, permainan ini menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, dibawa oleh pelaut, tentara, dan imigran. Popularitasnya yang meroket mendorong pembentukan liga-liga nasional dan klub-klub baru di berbagai negara.